TUGAS
IKHTIOLOGI
Disusun oleh:
Nama
: Ansari
Nim : 09542420001
Prodi : MSP
UNIVERSITAS ANTAKUSUMA (UNTAMA)
FAKULTAS PERTANIAN
PANGKALAN BUN
2011
IKAN KARANG
Ikan Napoleon
(Cheilunus undulatus)
Ikan napoleon memiliki klasifikasi taksonomi (Burgess et al. Dalam Arif
2007) sebagai berikut :
Kingdom : Animalia
Phylum : Chordata
Sub phylum :
vertebrata
Classis : pisces
Sub Classis : Actinopterygii
Ordo : Percomorphy
Sub Ordo : Percoidea
Familia : Labridae
Genus : Cheilinus
Spesies : Cheillinus undulatus
Ikan Napoleon
Ikan Napoleon atau Ikan
Napoleon Wrasse (Cheilinus undulatus) merupakan ikan karang berukuran
besar anggota dari familia Labridae, dengan ukuran bisa mencapai 2 m dan berat
190 kg. Ikan Napoleon terutama ditemukan di terumbu karang di kawasan samudra hindia dan samudra pasifik. Ikan ini
mempunyai pola reproduksi hermafrodit protogini
dengan sebaran di wilayah perairan india-pasifik. Ikan napoleon merupakan jenis
ikan karang yang mempunyai daya tarik menarik bagi para penyelam untuk
menikmati wisata alam bawah laut.
Gambar 1.Ikan napoleon mempunyai ponok masuk
dalam keluarga ikan wrasse
Ikan ini disebut
orang Australia dengan nama Hump Head Maori Wrasse, yang dibedakan karena
bagian mukanya mempunyai guratan-guratan yang menyerupai hiasan muka
orang Maori.Guratan-guratan
tersebut berwarna krem (kuning susu) yang saling tumpang tindih pada bagian
hidung dan pipi, kemudian meluas ke atas badan dan seberang ujung sirip dada.
Badannya disepuh dengan warna hijau cerah dan di bagian atas seluruh seluruh
sirip-siripnya berwarna coklat. Panjang ikan ini bisa mencapai 1.5 meter. Dan
beberapa ikan bisa mencapai ukuran sampai 180 kg pada usia 50 tahun. Ketika
muda, ikan napoleon terlihat pucat dengan garis-garis vertikal lebih gelap.
Begitu dewasa, warna tubuhnya menjadi hijau kebiru-biruan dengan garis-garis
lebih jelas. Bibirnya menebal macam bibir Mick Jagger. Bagian atas kepalanya
pun, di atas mata, menjadi benjol ke depan. Karena ponoknya itu,
orang pun menamainya Wrasse kepala berponok (Humphead wrasse). Wajahnya
memiliki garis-garis tak beraturan. Di belakang matanya terdapat dua garis
pendek berwarna hitam. “Goresan” hitam ini menyerupai ornamen wajah suku Maori
di Selandia Baru. Maka, ikan napoleon pun mendapat julukan lain, Maori wrasse.
Habitat
Gambar 2.Ikan Napoleon berenang di terumbu karang
Ikan Napoleon
(Cheilunus undulatus) merupakan salah satu ikan karang besar yang hidup pada
daerah tropis Kehidupan hewan ini umumnya sama dengan ikan karang lain yang
hidup secara soliter. Para penyelam biasanya menemukan ikan ini berenang
sendiri pada daerah sekitar karang. Dan biasanya sangat jinak dengan para
penyelam. Ikan ini biasanya tidak terusik dengan aktivitas para penyelam.
Kebiasaan hidup sendiri pada kedalaman tertentu membuat hewan ini sangat
dinantikan oleh para penyelam untuk melihat atau bahkan memotret hewan ini.
Biasanya ikan berenang sendiri mencari makan didaerah dekat karang, karena
makanannya yang berupa beberapa jenis sea urchin, molusca dan
crustacean memang banyak berada pada daerah sekitar karang.
Cara makan
Cara makannya
adalah dengan membongkar karang mati dengan gigi besarnya untuk mencari siput
dan cacing-cacingan yang terkubur. Mereka gemar sekali makan kerang-kerang yang
berukuran besar seperti Triton. Ikan ini sanggup memecahkan cangkang
kerang-kerangan tersebut dengan mudah untuk diambil dagingnya. Bunyi gerusan
mulutnya ketika makan, sangat menarik bagi para penyelam sehingga diibaratkan
seperti sekelompok anak-anak yang sedang memakan kembang gula. Kadang-kadang
juga ikan besar ini mengasah giginya pada karang massif (padat) sehingga
meninggalkan bekas goresan yang menakjubkan.
Reproduksi
Ikan ini mempunyai pola
reproduksi yang Hermafrodit protogini. Biasanya ikan ini lahir sebagai
hewan jantan dan akan berubah menjadi betina saat menjelang dewasa. Sehingga
kadang ditemukan dominasi jantan pada satu populasi ikan kecil sampai ukuran
sedang dan akan berubah menjadi dominasi populasi betina saat mendekati matang
gonad. Ini memang fenomena unik dialam yang merupakan salah satu strategi
sebagian besar hewan laut utntuk mempertahankan kehidupan populasi mereka. Di
sini ikan napoleon jantan ada dua tipe, yakni mereka yang terlahir sebagai
jantan dan tetap sebagai jantan sejati sampai akhir hayat, dan mereka yang
memulai hidup sebagai betina dan dalam masa kehidupan berikutnya berubah fungsi
sebagai jantan! Perubahan menjadi betina biasanya terjadi setelah berumur 5 –
10 tahun atau berbobot badan kurang dari 10 – 15 kg. Namun, pergantian kelamin
dan bagaimana perubahan kelamin terjadi masih menyimpan misteri. Ada sejumlah
faktor yang diperkirakan bisa mendorong perubahan jenis kelamin tadi. Yakni
hubungan antarikan napoleon jantan dan dominasi sosial, atau dalam hal lebih
spesifik, ukuran tubuhnya. Ikan napoleon betina bertelur sepanjang tahun di
pinggir atau bagian luar lereng terumbu karang. Proses bertelur ini terjadi
dalam kelompok maupun berpasangan. Kegiatan bertelur dalam kelompok sungguh
dramatis. Aktivitas itu dimulai dengan berkeliling bersama secara perlahan
membentuk suatu kelompok. Saat anggota kelompok bertambah, mereka berenang
lebih cepat dan lebih cepat lagi, akhirnya makin rapat membentuk kelompok
besar. Pada puncak hiruk-pikuk tadi, seluruh kelompok naik ke arah permukaan
laut kemudian secepat kilat berbalik arah dan meninggalkan sebuah massa telur
dan sperma di belakang yang segera terbawa oleh arus. Jika proses bertelur
dilakukan secara pasangan, yang jantan menyiapkan tempat bertelur pada seonggok
karang atau batu yang menyolok. Dari sini dia menarik perhatian betina yang
lewat, yang kira-kira bisa memberi harapan. Caranya, di atas calon pasangan dia
bergerak ke atas dan ke bawah dan menggetarkan tubuhnya sembari berenang
kembali. Kalau siap menerima pinangannya, si betina akan membalasnya dengan
memberi sinyal ke ikan jantan yang meminangnya. Dengan bangga si betina
melengkungkan tubuhnya membentuk huruf “S” sembari mempertontonkan perut
buncitnya yang berisi telur. Mereka kemudian bertelur dalam suatu gerakan naik
turun secara cepat ke permukaan. Proses bertelur ini berlangsung singkat dalam
suatu hari, tergantung pada kondisi setempat. Di areal dengan arus pasang surut
yang kuat, bertelur terjadi hanya setelah puncak pasang naik, keadaan yang
ideal untuk memindahkan telur ke luar terumbu karang.
Konservasi
Akibat dampak
penangkapan berlebih untuk perdagangan ikan karang hidup, ikan napoleon
mengalami penurunan populasinya di alam. Penangkapan ikan napoleon umumnya
menggunakan racunsianida dan
merusak ekosistem terumbu karang. Ikan Napoleon merupakan ikan yang memerlukan
waktu lama untuk mencapai usia matang reproduktif.Ikan napoleon menjadi matang
seksual pada usia 5 sampai 7 tahun (pada ukuran 40-60 cm). Ikan Napoloen di
Negara Malaysia, dan Filipina ,sudah tidak boleh ditangkap dan diperdagangkan.
Australia melarang semua mengambil dan memiliki Ikan Napoleon. Indonesia memungkinkan
memancing hanya untuk penelitian, marikultur, dan memancing rakyat berlisensi.
Penelitian IUCN tahun 2005 di
Sulut, Bali, Raja Ampat, dan NTT menunjukan bahwa di habitat yang mendapat tekanan
(target penangkapan) sangat tinggi, ikan napoleon sangat jarang ditemukan, akan
tetapi pada saat ikan tersebut tidak menjadi ikan target nelayan para penyelam
masih dapat menemukan spesies tersebut. Hasil survey menunjukan bahwa tingkat
kepadatan napoleon di kangean-Bali hanya 0,04 per ha, Bunaken-Sulut 0, 38 per
ha, Raja Ampat 0,86 per ha,
NTT 0,18 per ha, maratua 0,15 per ha, Banda 1,6 per ha. Menurut Sadovy dalam
pemaparannya, akibat dampak penangkapan berlebih untuk perdagangan ikan karang
hidup, ikan napoleon rentan (vulnerable) mengalami kepunahan. Oleh karena itu
akibat penurunan drastis diberbagai tempat menyebabkan ikan napoleon dimasukkan
ke dalam daftar merah IUCN (Endangered) pada tahun 2004 dan appendix II CITES
pada tahun 2005.
IKAN CUMI-CUMI
Cumi-cumi
(Cephalopoda)
Kerajaan : Animalia
Filum : Mollusca
Kelas : Cephalopoda
Upakelas : Coleoidea
Superordo : Decapodiformes
Ordo : Teuthida ( A.Naef, 1916b)
Cumi-cumi adalah
kelompok hewan cephalopoda besar atau
jenis moluska yang hidup di laut. Nama itu Cephalopoda dalam
bahasa Yunani berarti "kaki kepala", hal ini karena kakinya yang
terpisah menjadi sejumlah tangan yang melingkari kepala. Seperti semua cephalopoda,
cumi-cumi dipisahkan dengan memiliki kepala yang berbeda. Akson besar cumi-cumi
ini memiliki diameter 1 mm. Cumi-cumi banyak digunakan sebagai makanan.
Cumi-cumi adalah
salah satu hewan dalam golongan invertebrata (tidak
bertulang belakang).
Salah satu jenis
cumi-cumi laut dalam, Heteroteuthis, adalah yang memiliki kemampuan
memancarkan cahaya. Organ yang mengeluarkan cahaya itu terletak pada ujung
suatu juluran panjang yang menonjol di depan. Hal ini di karenakan
peeristiwa luminasiyang terjaadi pada cumi-cumi jenis ini. Heteroteuthis menyemprotkan
sejumlah besar cairan bercahaya apabila dirinya merasa terganggu, proses ini
sama seperti pada halnya cumi-cumi biasa yang menyemprotkan tinta.
Aneka cumi-cumi
Pada umumnya
cumi-cumi biasa berukuran sekitar 5,1 cm, namun ada jenis cumi-cumi Architeuthis
princeps atau cumi-cumi raksasa berukuran hingga lebih dari 15
m. Cumi-cumi raksasa ini sering ditemukan terdampar di sepanjang pantai
Newfoundland.
Sedangkan cumi-cumi
yang biasa dikonsumsi oleh manusia adalah jenis Loligo Pealei"" dan tersebar di
perairan Laut Tengah, Asia Timur, serta sepanjang
pantai timur Amerika
Utara. Ada yang hidup di dekat dengan permukaan air, ada pula yang hidup di
tempat yang dalam sekali atau palung laut. Ada pula jenis
cumi-cumi terbang, Ommastrephes bartrami, yang dapat dibandingkan
dengan ikan terbang. Hewan ini sering melompat keluar dari air, terutama
dalam cuaca buruk, dan kadang - kadang terdampar di atas dek kapal nelayan.
Cumi-cumi jenis
kecil tidak mengganggu manusia, namun jenis yang besar dapat menjadi ancaman
yang berbahaya untuk manusia ketika menyelam. Total jenis cumi-cumi yang
tersebar di seluruh bagian dunia, terdapat sekitar 300 spesies cumi-cumi yang
berbeda.
Anatomi
Semua cumi-cumi
memiliki tubuh yang berbentuk pipa, kepala yang berkembang sempurna, dan 10
tangan yang panjang yang bermangkuk penghisap. Tangan-tangan ini berguna
untuk menjerat mangsanya kemudian disobek menggunakan rahangnya yang kuat,
mirip dengan paruh binatang. Cumi-cumi menghisap air melalui rongga pusat
tubuhnya, rongga mantel, dan memaksanya keluar melalui suatu
pembuluh yang lentur yang disebut dengan sifon. Sifon terletak
tepat di belakang tangan. Oleh karena pancaran air yang mendorong
cumi-cumi berenang mundur.
Sirip cumi-cumi
merupakan 2 perluasan mantel seperti cuping yang digunakan sebagai kemudi
pergerakannya. Matanya tidak memiliki kelopak mata, namun tampak seperti mata
manusia.
Cumi-cumi mempunyai
tiga jantung dan berdarah biru. Dua dari jantung mereka berlokasi dekat
dengan masing-masing insangnya dan karena hal itu mereka dapat memompa oksigen
ke bagian tubuh yang beristirahat dengan mudah. Cumi-cumi memiliki pokok
sistem pernafasan senyawa tembaga, berbeda dengan manusia dimana manusia
mempunyai pokok sistem pernafasan senyawa besi, yang berakibat jika terlalu
tertutup pada permukaan di mana terdapat air panas, cumi-cumi dapat mati dengan
mudah karena mati lemas.
Banyak cumi-cumi yang dapat mengubah
warna tubuhnya dari coklat menjadi ungu, merah, atau kuning sebagai kamuflase terhindar
dari ancaman pemangsanya.
Makanan
Cumi-cumi hidup sebagai pemangsa ikan
dan binatang laut lainnya yang lebih kecil dari ukuran si cumi-cumi.
Cumi-cumi sebagai Komuditas Komersial
Menurut data
dari Food and Agricultural Organization atau FAO, jumlah moluska yang ditangkap untuk
kepentingan komoditas komersial, pada tahun 2002 adalah 3.173.272 ton dan 75,8%
dari jumlah tersebut adalah cumi-cumi yang dimakan. Bahkan cumi-cumi poligo atau
jenis yang biasa kita makan, menurut data US Commercial Fisheri, di
tahun 2008 sudah tercatat sekitar 8 juta ekor cumi-cumi ini telah ditangkap di
pesisir pantaiCalifornia. Hal ini dikarenakan kandungan gizi dalam cumi-cumi
yang baik untuk manusia, yaitu selenium, riboflavin, dan vitamin B 12.
IKAN BAGIAN ATAS HITAM DAN BAGIAN
BAWAH PUTIH
Ikan Gabus
(Channa striata)
Klasifikasi
Kerajaan : animalia
Filum : Chordata
Kelas : Actinopterygii
Ordo : Perciformes
Famili : Channidae
Genus : Channa
Spesies : C. Striata
Ikan gabus adalah sejenis ikan buas
yang hidup di air tawar. Ikan ini dikenal dengan banyak nama di berbagai dearah
: aruan, haruan (Mly.,Bjn), kocolan(Btw.), bogo (Sd.), bayong, bogo, licingan (Bms.), kutuk (Jw.), kabos (Mhs.) dan lain-lain.
Dalam bahasa
Inggris juga disebut dengan berbagai nama seperti common snakehead, snakehead
murrel, chevron snakehead, striped snakehead dan
juga aruan. Nama ilmiahnya adalah Channa striata (Bloch,
1793).
Gambar 1.Bagian badan ikan gabus
Gambar
2.Kepala
ikan gabus
Ikan darat yang
cukup besar, dapat tumbuh hingga mencapai panjang 1 m. Berkepala besar
agak gepeng mirip kepala ular (sehingga dinamai snakehead), dengan
sisik-sisik besar di atas kepala. Tubuh bulat giligmemanjang, seperti
peluru kendali. Sirip punggung
memanjang dan sirip ekor membulat di ujungnya.
Sisi atas tubuh
--dari kepala hingga ke ekor-- berwarna gelap, hitam kecoklatan atau kehijauan.
Sisi bawah tubuh putih, mulai dagu ke belakang. Sisi samping bercoret-coret
tebal (striata, bercoret-coret) yang agak kabur. Warna ini seringkali
menyerupai lingkungan sekitarnya. Mulut besar, dengan gigi-gigi besar dan
tajam.
Kebiasaan
Ikan gabus biasa
didapati di danau, rawa, sungai, dan saluran-saluran air hingga ke sawah-sawah. Ikan ini memangsa
aneka ikan kecil-kecil, serangga, dan berbagai hewan air lain
termasuk berudu dan kodok.
Seringkali ikan
gabus terbawa banjir ke parit-parit di sekitar rumah, atau memasuki kolam-kolam pemeliharaan
ikan dan menjadi hama yang memangsa ikan-ikan peliharaan di sana. Jika sawah,
kolam atau parit mengering, ikan ini akan berupaya pindah ke tempat lain, atau
bila terpaksa, akan mengubur diri di dalam lumpur hingga tempat itu kembali
berair. Oleh sebab itu ikan ini acap kali ditemui ‘berjalan’ di daratan,
khususnya di malam hari di musim kemarau, mencari tempat lain yang masih
berair. Fenomena ini adalah karena gabus memiliki kemampuan bernapas langsung
dari udara, dengan menggunakan semacam organ labirin (seperti pada
ikan lele atau betok) namun lebih primitif.
Pada musim kawin,
ikan jantan dan betina bekerjasama menyiapkan sarang di antara tumbuhan dekat
tepi air. Anak-anak ikan berwarna jingga merah bergaris hitam, berenang dalam
kelompok yang bergerak bersama-sama kian kemari untuk mencari makanan. Kelompok
muda ini dijagai oleh induknya.
Penyebaran
Ikan gabus menyebar
luas mulai dari Pakistan di
barat, Nepal bagian
selatan, kebanyakan wilayah di India, Bangladesh, Sri Lanka, Tiongkok bagian
selatan, dan sebagian besar wilayah di Asia
Tenggara termasuk Indonesia.
Keragaman jenis
Gabus dan
kerabatnya termasuk hewan Dunia Lama, yakni dari Asia (genus Channa)
dan Afrika (genus Parachanna). Seluruhnya kurang lebih terdapat 30
spesies dari kedua genus tersebut.
Di Indonesia
terdapat beberapa spesies Channa; yang secara alami semuanya
menyebar di sebelah barat Garis Wallace. Namun kini gabus sudah
diintroduksikan ke bagian timur pula.
Salah satu kerabat
dekat gabus adalah ikan toman (Channa micropeltes), yang panjang tubuhnya dapat melebihi 1 m
dan beratnya lebih dari 5 kg.
Manfaat dan kerugian
Sebetulnya ikan
gabus memiliki nilai ekonomi yang tinggi. Ikan-ikan gabus liar yang ditangkap
dari sungai, danau dan rawa-rawa di Sumatra dan Kalimantan kerap kali
diasinkan sebelum diperdagangkan antar pulau. Gabus asin merupakan salah satu
ikan kering yang cukup mahal harganya. Selain itu ikan gabus segar, kebanyakan
dijual dalam keadaan hidup, merupakan sumber protein yang cukup penting bagi
masyarakat desa, khususnya yang
berdekatan dengan wilayah berawa atau sungai.
Gambar
3.Tubuh
gabus
Ikan gabus juga
merupakan ikan pancingan yang
menyenangkan. Dengan umpan hidup berupa serangga atau anak kodok, gabus relatif
mudah dipancing. Namun giginya yang tajam dan sambaran serta tarikannya yang
kuat, dapat dengan mudah memutuskan tali pancing.Untuk masyarakat desa yang
khususnya petani, ikan gabus sangat membantu memusnahkan hama, misalnya: sawah
yang banyak di huni oleh hama keong, sering kali berujung dengan gagal panen,
akibat dari ulah keong yang sering memakan padi, terutama di usia muda. Namun
beberapa petani menemukan cara yang cukup mudah dan sangat membantu, yaitu,
dengan mengembang biakan ikan gabus di sawah-sawah yang sedang di garapnya,
dengan demikian keong-keong yang banyak merugikan petani sedikit demi sedikit
akan berkurang,
Akan tetapi ikan
ini juga dapat sangat merugikan, yakni apabila masuk ke kolam-kolam
pemeliharaan ikan (Meskipun beberapa kerabat gabus di Asia juga sengaja
dikembangbiakkan sebagai ikan peliharaan). Gabus sangat rakus memangsa ikan
kecil-kecil, sehingga bisa menghabiskan ikan-ikan yang dipelihara di kolam,
utamanya bila ikan peliharaan itu masih berukuran kecil.
Sejak beberapa
tahun yang lalu di Amerika utara, ikan ini dan beberapa kerabat dekatnya yang
sama-sama termasuk snakehead fishes diwaspadai sebagai ikan
berbahaya, yang dapat mengancam kelestarian biota perairan di sana.
Jenis-jenis snakehead sebetulnya masuk ke Amerika sebagai ikan
akuarium. Kemungkinan karena kecerobohan, maka kinisnakehead juga
ditemui di alam, di sungai-sungai dan kolam di Amerika. Dan karena sifatnya
yang buas dan invasif, Pemerintah
Amerika khawatir ikan-ikan itu akan cepat meluas dan merusak keseimbangan alam
perairan.
Gabus bagi kesehatan
Diketahui bahwa ikan ini sangat kaya
akan albumin, salah satu jenis
protein penting. Albumin diperlukan tubuh manusia setiap hari, terutama dalam
proses penyembuhan luka-luka. Pemberian daging ikan gabus atau ekstrak
proteinnya telah dicobakan untuk meningkatkan kadar albumin dalam darah dan
membantu penyembuhan beberapa penyakit.
PEMUDARAN WARNA
Ikan
kembung
(Scomber
neglectus)
Klasifikasi
Kerajaan
: Animalia
Filum :
Chordata
Kelas :
Actiopterygii
Ordo : Perciformes
Famili : Scombridae
Genus : Rastrelliger
Biologi
dan Morfologi
Ikan kembung perempuan(Scomber neglectus) termasuk ke
dalam Ordo Percomorphi.Warna tubuh bagian atas kekuning-kunungan dan pada
bagian ventral berwarna kuning keemasan.Yang membedakan kembung perempuanfengan
kembung jantan adalah kalau ada kembung laki-laki terdapat bintik-bintik hitam
pada bagian dorsalnya sedangkan pada bagian dorsal kembung perempuan tidak
ada.Selain tubuhnya lebih gemuk dari pada ikan kembung laki-laki.Habitat
kembung perempuan adalah pada air laut(Saanin,1984).
Gambar 1: ikan kembung.
Sumber : Anonima (2010)
Ikan ini memiliki bentuk tubuh seperti
torpedo dengan panjang tubuh serta hidup di sekitar dasar perairan dan
permukaan perairan laut, tergolong ikan pelagis yang mengkehendaki perairan
bersalinitas tinggi, suka hidup secara bergerombol baik diperairan pantai
maupun dilepas pantai. Kebiasaan makanannya adalah memakan plankton besar atau
kasar, copepoda dan crustacea (Kriswanto dan Suyanto,1986).
Ciri lain dari morfologi ikan kembung
Perempuan ini adalah memiliki sirip ekor bercagak dua dan lekukkan dari cagak
tersebut dimulai dekat pangkalnya. Pangkal sirip ekor bentuknya bulat kecil. Jari-jari lunak
dari sirip ekor bercabang pada pangkalnya. Di belakang sirip punggung dan
dubur, terdapat sirip-sirp tambahan yang kecil (Djuanda, 1981).
Warna pada tubuh ikan mempunyai banyak fungsi, (Lager et al.,
1977) mengelompokkan fungsi-fungsi tersebut dalam tiga hal yaitu untuk
persembunyian, penyamaran dan pemberitahuan. Jenis warna persembunyian
meliputi pemiripan warna secara umum, pemiripan warna secara berubah, pemudaran warna, pewarnaan terpecah dan pewarnaan terpecah koinsiden.
meliputi pemiripan warna secara umum, pemiripan warna secara berubah, pemudaran warna, pewarnaan terpecah dan pewarnaan terpecah koinsiden.
Reproduksi
Menurut penelitihan Musbir, at al (2006) memperlihatkan bahwa ikan kembung R.kanagurtajantan pertama kali
matang gonad pada ukuran panjang cagak (fork length) 200,3 mm pada
jantan dan ukuran 191,6 mm pada betina. Hasil yang didapat dari penelitian ini
berbeda dengan hasil penelitian sebelumnya, dimana Nurhakim (1993) mendapatkan ukuran
pertama kali matang gonad ikan kembung (R. kanagurta) di Laut Jawa
dicapai pada panjang cagak 19,2 cm untuk jantan dan 20,4 cm untuk betina.
Panjang pada pertama kali matang dari ikan kembung (R. kanagurta) di
India tercatat antara 19,0 - 22,4 cm. Kebanyakan ikan-ikan kembung (R.kanagurta)
matang pada ukuran sekitar 22 cm (Nurhakim, 1993).
Menurut Udupa (1974) panjang pada
pertama kali matang adalah bervariasi antara jenis maupun dalam jenis itu
sendiri, dengan demikian individu yang berasal dari satu kelas umur ataupun
dari kelas panjang yang sama tidak selalu mencapai panjang pertama kali matang
pada ukuran yang sama. Hal ini diperkuat dengan hasil penelitian Nurhakim
(1993) yang mendapatkan bahwa ukuran ikan kembung pertama kali matang gonad
adalah 20,4 cm untuk jantan dan 19,2cm untuk betina pada trimester kedua tahun
1991, kemudian meningkat menjadi an 21,7 cm untuk jantan dan 20,2 cm untuk betina
pada trimester ketiga tahun 1991, dan menurun menjadi 18,6 cm untuk jantan pada
trimester kedua tahun 1992.
Pembuahan ikan kembung terjadi secara
eksternal yaitu di keluarkan telur di lingkungan perairan. Biasanya fekunditas
telur ikan kembung banyak dan telurnya tidak dicaga oleh induknya (Effendi,
2002).
PEWARNAAN
TERPECAH
Ikan kepe-kepe
(Chaetodon lunula)
Klasifikasi
Kerajaan : animalian
Filum Chordata
Subkelas : Osteichthyes
Kelas : Actinopterygii
Ordo : Perciformes
Upordo
: Percoidei
Superfamili : Percoidea
Famili : Chaetodontidae
Kepe-kepe adalah
kelompok ikan laut
tropis yang berwarna mencolok dari famili Chaetodontidae;
ikan bendera dan ikan koral juga termasuk ke dalam famili ini. Kebanyakan
ditemukan di terumbu karang di samudra Pasifik, Hindia dan Atlantik, ikan kepe-kepe terdiri atas sekitar 120 spesies dalam 10 genera. Sejumlah
pasangan spesies ada di samudera Pasifik dan Hindia, anggota-anggota dari genus
yang besar, Chaetodon, dan taksonomi mereka seringkali dirasa rancu oleh apakah spesies
dari genus ini dianggap spesies atau subspesies. Penelitian baru-baru ini dengan menggunakan data sekuensi DNA menjawab
banyak dari pertanyaan ini. Banyak subgenera juga
telah diusulkan untuk membagi-bagi Chaetodon,
dan sekarang menjadi jelas bagaimana seharusnya genus tersebut dibagi-bagi jika
hal itu diinginkan.
Kepe-kepe tampak seperti versi kecil dari ikan injel (Pomacanthidae),
namun tidak seperti ikan injel, kepe-kepe tidak memiliki duri preoperkulum pada tutup insang.
Beberapa anggota genus Heniochus mirip Moorish Idol (Zanclus
cornutus) dari famili monotipik Zanclidae.
Di antara "Perciformes"
yang parafiletik, ikan injel mungkin tidak terlalu jauh berkerabat
dengan kepe-kepe, sedangkan Zanclidae nampak lebih jauh.
Deskripsi dan ekologi
Ikan kepe-kepe umumnya berukuran kecil, kebanyakan
panjangnya 12 sampai 22 cm. Spesies terbesar, kepe-kepe bergaris dan kepe-kepe pelana, C. ephippium, tumbuh hingga 30
cm. Namanya merujuk pada tubuh yang berwarna terang dan berpola mencolok pada
banyak spesies, dengan sentuhan warna hitam, putih, biru, merah, jingga, dan
kuning. Namun beberapa spesies berwarna biasa saja. Banyak kepe-kepe yang
'bintik mata' di sisi tubuhnya serta pita gelap yang melewati mata mereka,
mirip pola yang terlihat di sayap kupu-kupu. Pewarnaan terpecah ini di masudkan untuk mengaburkan tubuh ikan
tersebut. Tubuhnya yang bulat
pipih mudah dikenali di melimpahnya kehidupan terumbu karang, sehingga orang
mengira bahwa warna mencolok itu dimaksudkan untuk komunikasi antarspesies.
Ikan kepe kepe sirip punggung
tidak terbagi-bagi, sirip ekornya membulat atau nampak terpotong tapi tidak
bercabang.
Umumnya aktif di siang hari dan sering berada di air
dangkal berkedalaman kurang dari 18 m (meskipun beberapa spesies turun hingga
180 m), kepe-kepe umumnya terikat pada rentang habitat tertentu. Kepe-kepe
pemakan koralumumnya
bersifat teritorial, membentuk pasangan-pasangan kawin dan mengklaim
kepemilikan sendiri atas koral. Berlawanan dengan itu, pemakanzooplankton membentuk kelompok satu spesies berjumlah besar. Pada
malam hari, kepe-kepe bersembunyi di antara celah-celah karang dan dan
memperlihatkan warna tubuh yang berbeda dari warnanya di siang hari.
Warna mereka juga menjadikan ikan kepe-kepe ikan hias akuarium yang populer. Akan tetapi, banyak spesiesnya memakan koral, polip dan anemon. Ini
menimbulkan masalah pada kebanyakan akuarium terumbu karang dimana keseimbangan
yang rapuh harus dijaga. Oleh karena itu, spesies yang dipelihara pada hobi
merupakan spesies yang makanannya umum ataupun spesialis pemakan zooplankton.
Ikan kepe-kepe merupakan ikan yang bertelur pelagis,
yaitu mereka menghasilkan banyak telur yang mengapung yang kemudian menjadi
bagian plankton, melayang-layang terbawa arus hingga menetas. Anaknya melalui tahap
yang disebut tholichthys,
dimana tubuh dari ikan pascalarva tertutup lempengan tulang besar yang meluas
dari kepala. Lempengan tulang itu menghilang saat mereka beranjak dewasa. Tahap yang dilindungi lempengan
semacam itu hanya terlihat pada satu famili ikan lain, scat (Scatophagidae).
Taksonomi, sistematika dan evolusi
Nama familia ikan kepe-kepe berasal dari kata bahasa Yunani
Kuno chaite ("rambut")
dan odontos ("gigi"). Hal ini merujuk
pada barisan gigi mirip sikat yang ada di mulutnya yang dapat dimonyongkan.
Chaetodontidae dapat dibagi menjadi dua garis
keturunan yang mungkin dapat dianggap sebagai subfamilia. Namun
hal ini tidaklah selesai, dan nama subfamili Chaetodontinae tidak dipakai karena ia adalah
peninggalan dari masa saat Pomacanthidae dan Chaetodontidae digabungkan dalam Chaetodontidae
sebagai satu famili. Oleh karena itu, Chaetodontinae sekarang dianggap sinonim
junior dari Chaetodontidae. Dalam hal apapun, satu garis keturunan
Chaetodontidae (dalam pengertian modern) terdiri dari kepe-kepe
"khas" di sekitar Chaetodon,
sedangkan yang lain menggabungkan genus ikan bendera dan ikan koral. Karena
"Perciformes"
sangat parafiletik, hubungan yang tepat dari Chaetodontidae secara
keseluruhan kurang diketahui.
Catatan fosil kelompok
ikan ini sedikit. Hal ini dikarenakan terutama oleh fakta bahwa mereka terbatas
tinggal di terumbu karang dimana bangkai binatang mudah dimakan oleh pemakan
bangkai, tertutupi oleh tumbuh berlebihnya koral, bahkan jika mereka memfosil
mungkin sekali cepat atau lambat erosi akan
menghancurkan fosil mereka. Namun, ada Pygaeus, fosil
yang sangat basal dari
epoch Eosen akhir-tengah
dari Eropa, berasal dari
masa Bartonian 40-37
juta-tahun yang lalu. Sehingga Chaetodontidae mungkin berasal dari Eosen
tengah-awal. Jam molekuler dikombinasikan dengan bukti yang diberikan Pygaeus memungkinkan penempatan pemisahan awal
antara dua garis keturunan utama hingga Eosen akhir-tengah, bersama dengan
beberapa fosil lain, memungkinkan untuk menyimpulkan bahwa kebanyakan genus
yang hidup sekarang mungkin sudah berbeda pada akhir Paleogene 23 juta tahun lalu.
Genera
Garis
ikan bendera-ikan koral lebih jauh dapat dibagi menjadi dua kelompok; hal ini
mungkin dianggap tribus namun
belum dinamai secara resmi. Genera terdaftar berurutan atau berdasarkanfilogenetik yang diperhitungkan, dari yang paling purba hingga
yang termuda:
Ikan
bendera/ikan koral garis 1:
§ Coradion
§ Chelmon
Ikan
bendera/ikan koral garis 2:
§ Johnrandallia Nalbant 1974 (termasuk Pseudochaetodon)
Kepe-kepe
"khas" mungkin
terdiri atas lebih banyak genera; lihat artikel Chaetodon untuk
rinciannya:
§ Chaetodon (termasuk Parachaetodon dan Roa)
§ Prognathodes (kadang dimasukkan ke Chaetodon)
pakan alami dan pakan buatan apa yg dikasih mkn sm ikan kepe ??
BalasHapus